Membangun situs web memang menarik. Setelah berjam-jam berhadapan dengan desain, kode, dan konten, akhirnya Anda berhasil meluncurkannya. Tapi tunggu dulu! Jika Anda mengira pekerjaan Anda sudah selesai setelah situs web mengudara, mari kita luruskan: memelihara situs web itu seperti merawat mobil.
Anda mungkin sudah membeli mobil impian, tapi tanpa servis berkala, oli yang diganti, atau ban yang dicek, kendaraan Anda bisa mogok kapan saja. Jadi, apa saja sebenarnya biaya yang perlu Anda siapkan untuk memelihara situs web di Indonesia?
Memahami Biaya Pemeliharaan Web
Situs web yang baru selesai dibuat memang terlihat mengesankan, tapi sayangnya, itu baru permulaan. Tanpa perawatan yang tepat, situs web Anda bisa menjadi beban, bukan aset.
1. Biaya Hosting dan Domain
Anggap hosting dan domain sebagai lahan dan papan nama untuk bisnis online Anda. Tanpa adanya peran dari keduanya, maka situs Anda hanyalah sebatas imajinasi.
- Domain: Domain .com bisa didapatkan dengan harga antara Rp 150.000 hingga Rp 300.000 per tahun. Kalau mau lebih “Indonesia”, domain .id mungkin akan menarik perhatian Anda, tapi harganya sedikit lebih mahal, sekitar Rp 250.000 hingga Rp 500.000 per tahun.
- Hosting: Hosting murah mungkin bisa Anda dapatkan mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per bulan. Hosting yang lebih premium dengan performa lebih stabil berada di kisaran Rp 500.000 hingga Rp 2 juta per bulan, tergantung pada ukuran situs dan lalu lintas yang Anda prediksi.
2. Biaya Pemeliharaan dan Pembaruan
Sama seperti kendaraan, situs web juga butuh perawatan rutin. Abaikan saja, dan siap-siap situs Anda berubah jadi siput digital, jadi sarang hacker iseng, atau, kalau beruntung, hilang tak berjejak. Berikut beberapa jenis pemeliharaan yang perlu Anda pertimbangkan, kalau Anda tidak mau situs Anda mogok di jalan:
- Pemeriksaan Keamanan: Pemeriksaan dan peningkatan keamanan bisa memakan biaya tambahan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per bulan, terutama jika Anda menangani data sensitif atau memiliki situs e-commerce.
- Backup dan Pemulihan Data: Memiliki cadangan situs yang aman adalah investasi yang bijak. Beberapa penyedia layanan hosting sudah menyediakan fitur ini, tetapi jika tidak, Anda perlu berinvestasi sekitar Rp 100.000 hingga Rp 500.000 per bulan untuk layanan backup yang berkualitas.
3. Biaya Desain Ulang dan Pengembangan Fitur
Tren desain web terus berubah, dan jika Anda tidak ingin situs Anda terlihat seperti artefak digital zaman purba, pembaruan rutin dalam jangka waktu yang lama adalah wajib hukumnya.
- Desain Ulang: Desain ulang harus rutin setidaknya setiap 2-3 tahun. Biaya untuk desain ulang situs web bisa berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 20 juta, tergantung pada tingkat kustomisasi yang Anda inginkan.
- Pengembangan Fitur: Menambahkan fitur-fitur baru seperti sistem booking, integrasi pembayaran, atau bahkan chatbot bisa meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi tentu ada biayanya. Pengembangan fitur ini bisa menghabiskan Rp 2 juta hingga Rp 10 juta per fitur.
4. Biaya Layanan Dukungan Teknis
Jika Anda bukan ahli teknologi, menghadapi masalah teknis bisa menjadi mimpi buruk. Di sinilah layanan dukungan teknis hadir dan berperan penting dalam urusan pemeliharaan website.
- Dukungan Teknis Bulanan: Jika Anda ingin tidur nyenyak di malam hari tanpa memikirkan situs web yang mungkin bermasalah, layanan dukungan teknis adalah solusinya. Ini biasanya ditawarkan dalam bentuk paket bulanan, dengan harga antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta.
Ingin Situs Web Anda Tetap Prima? Hubungi Otoritech
Anda masih bingung dalam urusan pemeliharaan website kesayangan Anda? Apakah Anda perlu bantuan yang lebih profesional dalam mengurusi segala urusan pemeliharaan website Anda?
Di sinilah Otoritech siap membantu Anda dalam memelihara website kesayangan Anda. Hubungi Otoritech untuk mendapatkan penawaran terbaik dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.